Wisuda ke-5, Ini Pesan Rektor Unusida
[vc_row][vc_column][vc_column_text]Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar prosesi Wisuda atau Rapat Senat Terbuka ke 5 di Fave Hotel Sidoarjo pada Sabtu (26/03/2022) pagi. Wisuda kali ini diikuti sebanyak 45 wisudawan/wisudawati dari 3 Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Keguruan dan Ilmu Komputer (FKIP) dan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom).
Turut mendampingi,Ketua BPP Unusida, Arly Fauzi, Wakil Rektor 1, Hadi Ismanto,S.Hi.,M.Pd, Wakil Rektor 2, Drs H. Khoifulloh, M.Pd, serta Dekan FE, Muhafidhah Novie, S.E.,M.M., Dekan FKIP, Nurul Aini M.Pd, Dekan Filkom Sonhaji Arif, M.Sn, dan Dekan FT, Lukman Hakim, M. T, serta wali mahasiswa yang hadir.
”Perlu diketahui bersama, Wisuda tahun ini akan diselenggarakan sebanyak 2 kali, yaitu pada bulan Maret dan juga September,” Ujar Fatkul Anam saat menyampaikan sambutanya.
Fatkul Anam menyampaikan bahwa perguruan tinggi bukanlah akhir sebuah perjalanan studi/belajar. Dalam pandangan islam, belajar adalah misi sepanjang hayat, jadi selama nyawa masih melekat serta nafas belum tersendat tidak ada garis finish dalam menimba sebanyak-banyak ilmu Allah SWT. Ilmu yang kita dapatkan di perguruan tinggi hanya sedikit dari ilmu Allah SWT yang tidak bertepi dan terbatas.
“Ilmu serta pelajaran di bangku kuliah adalah modal dasar dalam melanjutkan belajar di dalam masyarakat. Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat strata 1 ini, kalian akan memasuki dunia nyata yang merupakan kelas-kelas tanpa dinding, kampus-kampus tanpa pagar, serta berada dalam laboratorium kehidupan. Dengan begitu, kalian harus tetap belajar banyak hal apa yang belum diajarkan selama kuliah,” tutur Rektor Unusida.
Ia mengatakan bahwa tantangan dulu sangat berbeda dengan tantangan generasi milenial saat ini. Oleh karena itu, alumni Unusida harus selalu mengembangkan kemampuan dalam beradaptasi dengan baik dengan selalu belajar tanpa henti.
Belajar dalam artian tidak hanya membaca teks dalam buku, tapi yang belajar lebih penting adalah dengan membaca realita hidupan di hadapan kita. Untuk itu, diperlukan keluhuran budi, kemuliaan watak, dan kesucian hati dengan selalu mengedepankan sifat rendah hati dan tawaddu’ agar dapat menerima masukan dari banyak sumber pembelajaran.
“Jika dulu tantangan saya adalah kemiskinan informasi, sehingga tugasnya harus pandai mencari banyak informasi. Sedangkan tantangan di era milenial saat ini adalah banjir informasi, sehingga tugasnya adalah bijak dalam memilih dan memilah sumber informasi,” tandasnya.
Lebih lanjut, Fatkul Anam berpesan agar menjadi alumni yang bermanfaat dan berintegritas untuk bersaing di era global ini. Sebagai alumni Unusida, harus siap menjadi promotor pengembangan kampus di tengah masyarakat.
Karir seorang sarjana harus memiliki progress bekerja dengan baik, lebih kreatif, inovatif dan produktif. Begitupun bagi alumni Unusida yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan tingkat Magister ataupun Doktor. Sejauh ini tidak sedikit alumni Unusida yang melanjutkan studi di perguruan tinggi ternama. Hal ini tentunya menjadi bukti bahwa kualitas alumni PTNU tidak dapat dipandang sebelah mata.
“Jangan cepat berpuas diri, karena masih banyak generasi muda yang kurang beruntung untuk dapat merasakan pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Satu tahapan dalam hidup kalian sudah diselesaikan, masih terdapat tahapan lain yang sudah menunggu untuk ditunaikan. Saya yakin dengan dibungkus dengan niat yang lurus serta dibingkai dengan pengabdian, semua yang menjadi cita-cita akan dipermudahkan oleh Allah swt,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Fatkul Anam juga memberikan penghargaan dan apreasiasi terhadap kerja keras seluruh civitas akademika yang memiliki spirit yang sangat kuat dalam membangun Unusida sehingga menghasilkan banyak capaian dan prestasi. Diantaranya menjadikan Unusida sebagai Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) terbaik berbadan hukum PBNU.
Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi para mahasiswa yang selama ini kreatif dan inovatif dalam memulai era baru kegiatan kemahasiswaan yang lebih berbasis akademik dan berorientasi pada prestasi. Saat ini mahasiswa Unusida sudah mampu berprestasi secara regional, nasional, hingga intenasional.
Ia mengungkapkan bahwa Unusida sebagai PTNU memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang lebih cepat. Potensi terbesar itu berupa spririt Ahlussunnah wal jamaah, yang selalu hadir dalam setiap langkah kegiatan Unusida, inilah spirit yang di presentasikan dalam rumusan visi pengembangan Unusida.
“Di usia yang baru berjalan 8 tahun saat ini, akan tetapi bukan menjadi alasan untuk bersantai dan tidak berpretasi, unusida memiliki potensi yang luar biasa untuk berlari. Dengan rasa bersyukur dan bahagia yang mendalam, saya atas nama Keluarga Besar Civitas Akademika Unusida saya sampaikan selamat, semoga wisudawan/wati menjadi anak yang sholih/sholihah, berbakti kepada orang tua serta berguna bagi agama nusa dan bangsa,” pungkasnya.
Tampak hadir dalam prosesi wisuda tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Dr. Tirto Adi M.Pd, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin, Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo, KHR Abd Salam Mujib, Ketua (PC) Muslimat NU Sidoarjo, Dra. Hj. Ainun Jariyah serta beberapa tokoh Ulama dan Umaro di Sidoarjo.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]