Pemkab dan Unusida Gelar Vaksinasi Bersama

Dalam rangka turut serta mempersiapkan pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah, pemerintah kabupaten Sidoarjo, Universitas NU Sidoarjo (Unusida), dan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unusida menggelar penyuntikan 1000 dosis 1 vaksin Sinovac.

Ketua panitia yang juga merupakan ketua IKA Unusida Rifaul Doni menjelaskan, menurunnya angka penyebaran Covid-19 harus dimanfaatkan dengan memberikan vaksin secara masal kepada peserta didik. “Saat ini zona penyebaran sudah mulai menurun. Anak-anak sudah banyak yang ingin kembali ke sekolah,” jelas Doni, Kamis, (9/9/2021) di Hall KBIH Rohmatul Ummah Sidoarjo.

Program vaksinasi, lanjut Doni, jadi harapan keberhasilan pendidikan yang ada di lembaga-lembaga pendidikan. Karena itu pihaknya bersama pemerintah dan Unusida memfasilitasi pemberian vaksin kepada pelajar, mahasiswa, dan calon mahasiswa Unusida.

Dikarenakan terbatasnya jumlah vaksin, maka pihak panitia menunjuk dan mengundang pesertanya. Yang mendapatkan undangan vaksinasi yakni SMK Plus NU, santri pondok pesantren Alhidayah, SMA Islam, MA Wali Songo, dan SMK Diponegoro. Adapun keluarga dosen dan karyawan Unusida.

Doni berharap, kerja sama tersebut tidak berakhir pada program itu saja. Pasalnya, masih banyak lembaga pendidikan yang belum menerima dan membutuhkan vaksinasi.

Di tempat yang sama Wakil Rektor 1 Unusida Hadi Ismanto mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi para alumni yang tergabung dalam IKA Unusida. Hal itu menjadi wujud bahwa mereka masih menjadi bagian dari Unusida.

“Mewakili kampus kami bangga dan berterima kasih kepada alumni. Ini bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang kami wujudkan bersama para lulusan,” ungkap Hadi.

Ketua DPRD Bekali Mahasiswa Wawasan Legislatif

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo hadir dalam rangka kegiatan Sekolah Legislatif yang dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo di Kampus 2 Lt 3 Unusida, Jl Rangkah Kidul Kabupaten Sidoarjo, Jumat (27/08/2021)

Agenda yang dilaksanakan dalam bentuk dialog interaktif tersebut mengusung tema Pemahaman Kelegislatifan menghadirkan narasumber khusus, yakni ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Utsman.

Ia pun mengapresiasi kegiatan itu karena tetap mematuhi Prokes dan aturan Pemerintah. “Saya mengapresiasi dan mendukung atas terselenggaranya sekolah legislatif ini bagi kalangan mahasiswa,” kata H. Utsman.

Ia menambahkan, dengan terselenggaranya kegiatan ini mahasiswa dapat mengenal parlemen atau DPRD mulai dari kewenangan hingga hak-hak istimewanya. Sehingga, diharapkan timbul inisiatif ataupun keinginan untuk menjadi anggota DPRD di massa depan.

“Karena di DPRD dapat merasakan kebermanfaatan apa yang menjadi kewenangan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat melalui parlemen ini,” imbuhnya.

Lebih jauh ia mengatakan, ketika ingin menjadi Legislator yang profesional perlu dibekali dengan wawasan. Yang terpenting adalah selalu jalin komunikasi dengan berbagai kalangan.

Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo mengharapkan dengan adanya sekolah legislatif yang dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unusida tersebut peserta dapat memahami tugas serta wewenangnya.

“Dari materi yang saya sampaikan tadi semoga menjadi awal pencerahan untuk bisa dekat dengan wakilnya (rakyat),”ucapnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Nahdlatul Ulama Abdullah Aziz Masyhuri mengungkapkan dengan adanya kegiatan seperti ini merupakan bentuk edukasi dari tupoksi legislatif, karena Unusida merupakan ladang menggali keilmuan apapun khususnya ilmu kelegislatifan.

“Kampus ini juga digambarkan sebagai miniatur negara yang didalamnya ada satu kesatuan dari 3 lembaga yang dinamakan trias politica, salah satunya adalah Legislatif,” pungkasnya. (Mat)

BEM FT Gelar Olimpiade Matematika dan Sains Nasional

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) gelar Olimpiade Matematika dan Sains antar SMA/SMK/MA tingkat Nasional.

Olimpiade bertakjub National Mathematics & Science Olimpiad (NMSO) ini digelar secara virtual dan diikuti sebanyak 110 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Rektor Unusida Dr. H. Fatkhul Anam pada Sabtu (28/8/2021).

Dalam sambutannya, Fakhul Anam sangat mengapresiasi mahasiswa Fakultas Teknik yang membuat langkah positif dalam mengenalkan Unusida di ranah nasional dengan menggelar olimpiade.

“Saya sangat senang dan bangga terhadap mahasiswa Fakultas Teknik atas prestasi yang berhasil ditorehkan baik di tingkat regional maupun nasional selama ini. Dan sekarang mampu untuk menyelenggarakan kompetisi tingkat nasional,” ungkapnya.

Fatkhul Anam berharap, olimpiade ini dapat menjadi ajang berlatih peserta didik dalam belajar untuk mengasah kemampuan masing-masing untuk berkompetisi dalam masa pandemi.

Ia juga berpesan kepada seluruh peserta NMSO dapat mengikuti dengan tertib dan juga tetap menjaga sportifitas agar tercipta olimpiade yang kompetitif.

“Selamat datang dan berlomba para peserta, kalah dan menang itu adalah urusan nanti, yang penting adalah kalian telah berani berekspresi dan tampil di ajang kompetisi nasional NMSO ini,” ujar Rektor Unusida.

Senada dengan itu, Dekan Fakultas Teknik Unusida Luqman Hakim juga bangga atas inovasi para mahasiswa yang tetap berkegiatan di tengah pandemi dengan membuat olimpiade tingkat nasional sebagai ajang untuk kembali bersemangat dalam belajar.

“Terima kasih kepada seluruh mahasiswa fakultas teknik yang telah berinovasi di masa pandemi sekarang ini, sangatlah penting untuk tetap produktif berkegiatan serta belajar untuk mengasah kemampuan kita semua,” paparnya.

Sementara itu, ketua pelaksana Layyinatul Khoiriyah menjelaskan, ada 4 mata pelajaran yang dilombakan yakni matematika, fisika, biologi, dan kimia pada babak penyisihan NMSO 2021.

Saat ini, tersisa 16 peserta pada babak semi final yang akan di laksanakan pada Rabu, (1/9/2021).

Nantinya, lanjut Lay akan dikerucutkan kembali menjadi 8 peserta per-mata pelajaran di babak grand final yang akan diselenggarakan pada Minggu, (5/9/2021) besok untuk memperebutkan hadiah jutaan rupiah.

“Selamat mengikuti acara national mathematic and sains olimpiad 2021 ini, jangan dilihat berapa nominal hadiahnya, pengalaman dan ilmu yang bisa kita ambil, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua,” pungkasnya. (Fur)

Berbekal Peringkat 1 se-Jatim, Mega Bersiap ke Tingkat Nasional

Mahasiswa Universitas NU Sidoarjo (Unusida) tahun ini kembali lolos dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2021 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Mahasiswa itu bernama Mega Firdaus yang merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Mega, sapaannya, dinyatakan sebagai terbaik pertama oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di Wilayah VII. Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof. Dr. Soeprapto, DEA secara langsung memberikan piagam penghargaan kepada Mega pada Rabu, 18 Agustus 2021 di kantor LLDIKTI Wilayah VII Surabaya.

Usai memberikan piagam penghargaan Soeprapto meminta Mega untuk mempersiapkan diri berlaga di tahap selanjutnya, yakni tingkat nasional. “Kamu harus terus belajar dan berdoa karena kamu jadi perwakilan wilayah VII bersama mahasiswa lainnya,” ungkapnya.

Mega pun meminta dukungan semua pihak karena ia akan menghadapi beberapa seleksi yang pastinya akan lebih berat dari yang sudah ia jalani. Namun, ia optimis karena capaian mahasiswa Unusida kali ini mengungguli capaian mahasiswa terdahulu. “Mohon dukungan dan doanya, terutama dari keluarga besar Unusida dan masyarakat Sidoarjo karena tahun ini saya satu-satunya wakil dari kampus di Sidoarjo,” ungkapnya.

Mahasiswa yang pernah lolos ASEAN Virtual Journey 2020 itu juga tak menyangka bakal menjadi terbaik 1 di antara ratusan peserta di wilayah VII. Tetapi, keberhasilannya kali ini merupakan kerja kerasnya selama 2 tahun. Usaha Mega di antaranya dengan menulis buku dan karya tulis lainnya.

“Saya lampirkan portofolio karya-karya saya dan saya persiapkan selama 2 tahun. Gagasan kreatif tentang pembangunan paradigma kuliah sepertinya meloloskan saya jadi yang terbaik kali ini,” ungkap Mega.

Penilaian Pilmapres tahun ini terdiri dari video presentasi Bahasa Inggris, penilaian Capaian Unggulan (CU), dan penilaian Gagasan Kreatif (GK) atau Produk Ilmiah (PI). Mega yang saat ini mengantongi sertifikat penulis buku profesional nonfiksi oleh LSP PEP dan BNSP mengaku sangat terbantu dengan banyaknya karya tulis yang telah ia buat.

Rektor Unusida Dr. Fatkul Anam, M.Si mengaku bangga dengan capaian mahasiswanya tahun ini. Karena Mega  berasal dari kampus NU yang masih baru berdiri, tetapi bisa bersaing dan mengalahkan kampus-kampus besar di Jawa Timur.

FT Unusida dan Kemendikbudristek Beri Bantuan UKM Terdampak Covid-19

Sebagai upaya membantu pemulihan ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas NU Sidoarjo (Unusida) melakukan beberapa kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Dusun Karangbangkal, Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Di antara kegiatannya berupa pengadaan alat-alat produksi seperti mesin plong sandal, mesin matres, dan mesin blandes. Tak hanya itu, tim pengmas juga menggelar pelatihan desain dan foto produk.

Ketua tim Zahrotul Azizah menjelaskan, tujuan kegiatan yang juga merupakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) itu adalah untuk meningkatkan produksi sandal spon. Selain itu, juga akan membantu meningkatkan geliat pasar masyarakat setempat.

“Selama ini, kegiatan UKM di sini belum mempunyai desain sandal sendiri. Kita mencoba membantu dengan memberikan alat-alat produksi serta membuatkan desain sandal yang lebih menarik, simple, elegan, dan diminati pasar saat ini,” tutur Azizah.

Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pada Selasa 3 Agustus 2021 lalu juga mengundang fotografer asal Surabaya Yayan Zanuar. Ia mengajarkan teknik pengambilan foto produk yang manarik dengan smartphone, tanpa kamera DLSR.

Zahrotul Azizah berharap dengan adanya materi itu dapat meningkatkan kembali produksi sandal limbah spon ini seperti sebelum masa pandemi yang sempat menembus pasar nasional.

“Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan pelaku UKM untuk pemasaran online, foto produk yang menarik akan sangat berpengaruh dalam menarik minat konsumen dan permintaan pasar online yang lebih luas tentunya,” jelas dosen Teknik itu.

Ketua UKM Aldiva Tatik Farikha mengaku, semenjak adanya pandemi produksi sandal menurun drastis karena tidak adanya permintaan pasar maupun event yang biasanya diikuti. Hal ini tentu berdampak pada ekonomi masyarakat di Karangbangkal yang mayoritas merupakan pengerajin sandal.

“Berkat tim dari Unusida, yang banyak menyumbang alat-alat produksi serta memberikan pelatihan untuk berinovasi dalam produksi dan pemasaran sehingga roda ekonomi kita di sini bisa bangkit lagi, kami berterima kasih kepada tim yang membantu UKM yang terdampak pandemi,” ungkap Tatik Farikha.

Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama Unusida dengan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti – Kemendikbudristek) tahun 2021. Kerja sama itu berupa hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

Dengan mengangkat judul PKM Peningkatan Kualitas Produk dan Manajemen Pemasaran Pengrajin Sandal Spon di Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan Berbasis Digital Marketing E-Commerce diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan manajemen pemasaran di kampung sandal tersebut.

Dekan Fakultas Teknik Unusida, Luqman Hakim mengapresiasi atas keberhasilan dosen-dosen dalam penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sebelumnya, tim Unusida berhasil lolos seleksi sehingga mendapatkan pendanaan program. Tim itu diketuai oleh Zahrotul Azizah dari Teknik Kimia, Listin Fitrianah dari Teknik Lingkungan, serta Agus Rachmad Purnama dari Teknik Industri.

Menurutnya, keberhasilan itu merupakan wujud nyata kontribusi keilmuan para dosen di Fakultas Teknik Unusida kepada masyarakat. Ia berharap hal ini terus dikembangkan dan menjadi motivasi dosen dan mahasiswa Unusida yang lain untuk mencapai prestasi serupa.

“Saya sangat bangga dengan prestasi teman-teman dosen fakultas teknik. Selamat dan sukses bagi para penerima hibah penelitian dan pengabdian masyarakat, semoga bermanfaat, jayalah Unusida,” pungkasnya. (Mat)

Peringati Harlah 7, Unusida Gelar Bhaksos

Dalam rangka memperingati 7 tahun Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), civitas akademika menggelar bakti sosial (baksos) di Pondok Pesantren Roudhotul Jannah Millinium Tenggulunan, Candi pada Ahad 4 Juli 2021.

Kegiatan Baksos kali ini bersinergi dengan berbagai lembaga termasuk dari Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Jaringan Pengelolaan Zakat Infaq Sedekah (JPZIS) Universitas NU Sidoajo, Pengasuh Ponpes Millenium dan beberapa elemen yang turut mensukseskan acara tersebut.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Sonhaji Arif yang juga turut serta dalam kegiatan mengatakan, agenda bhaksos tersebut merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan oleh Unusida. Selain itu, menjadi wujud pembuktian kepada masyarakat bahwa Unusida selain berkontribusi keilmuan juga sosial.

“Kita meyakinkan Masyarakat bahwa kampus Unusida ini ada, bukan hanya mengajarkan kebaikan dalam akademik saja melainkan non akademik seperti Baksos ini,” jelas Sonhaji.

Lebih jauh pihaknya menjelaskan dalam kegiatan ini Unusida juga memberikan berbagai bentuk bantuan baik tunai maupun non tunai seperti peralatan belajar dan berbagai macam sembako, bagi Ponpes ini yang basisnya membantu para anak yatim piatu dan kaum dluafa.

“Kita tergerak secara hati sehingga kita dan berbagai lembaga untuk mensukseskan kegiatan yang mulia ini,” tegas Sonhaji.

Selain itu, Lukman Hakim perwakilan PC Lazisnu Sidoarjo mengungkapkan kedepan Unusida bisa lebih maju, manfaat dan berkah bagi sarjanawan/wati dari kampus yang berbasis Aswaja An nahdliyah.

“Bertambahnya usia Unusida ssmoga seluruh mahasiswa tetap cinta NKRI dan berkhidmat kepada NU dimanapun berada,” harapnya. (Mad)

Butuh Ikon Fakultas, FE Gelar Pemilihan Duta Mahasiswa

Citra sebuah kampus salah satunya ditentukan oleh kiprah mahasiswanya. Merekalah yang langsung menunjukkan kepada publik sebagai perwakilan perguruan tinggi.

Sadar dengan tanggung jawab tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) melaksanakan pemilihan Duta Fakultas Ekonomi. Kegiatan dipusatkan di aula Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Pucang, Kabupaten Sidoarjo, pada Ahad (27/06/2021).

Gubernur Mahasiswa FE Windi Wulandari menjelaskan, kegiatan itu bertujuan untuk kaderisasi dan regenerasi di fakultas ekonomi. Agar lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan zaman. “Kegiatan ini untuk masa depan FE yang lebih baik,” Jelasnya.

Ia menambahkan, agenda yang mengusung tema Best Future Economic Generation ini juga sebagai salah satu media penyaringan mahasiswa. Selain itu, output yang diharapkan dari duta tidak hanya menjadi ikon mahasiswa tetapi juga sebagai panutan.

Dirinya berpesan kepada seluruh peserta untuk tetap semangat untuk menunjukkan performa terbaik. Demikian pula seluruh yang ikut seleksi hendaknya tidak kecewa lantaran gagal terpilih sebagai duta fakultas.

Dekan Fakultas Ekonomi Unusida Zulifah Chikmawati berpesan, mahasiswa harus tetap mengembangkan potensi yang dimiliki. Juga tetap upgrading intelegensinya demi menyongsong masa depan, serta tetap semangat dalam berkreativitas.

“Siapapun yang menjadi duta nantinya dapat membawa nama baik fakultas ekonomi sehingga jumlah mahasiswa baru akan meningkat,” pesannya.

Ajang ini diikuti puluhan peserta dari perwakilan kelas manajemen dan akuntansi angkatan 2019 sampai 2020. Tampak hadir Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Sidoarjo yakni Choirul Anam. Bergabung pula finalis Yuk Muslimah Jawa Timur, Anisa Tsabitah Dyah, serta dosen fakultas setempat.

Mahasiswa dan Alumni Unusida Lulus Ujian Penulis dan Editor

Empat orang perwakilan Universitas NU Sidoarjo (UNUSIDA) yakni Nur Asitah, Mega Firdaus, Nur Afia, dan Nuzula Firdausi pada 12 Juni 2021 lalu telah dinyatakan sebagai penulis profesional buku non fiksi.

Hal itu didasarkan pada ujian kelulusan yang digelar oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis dan Editor Profesional (LSP PEP) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nasional yang dilakasanakan di UNISMA Malang.

Kegiatan yang diprakarsai oleh UNISMA Press dan dilakukan secara daring itu menyatakan bahwa penulis dari Unusida telah lulus ujian tulis, tes wawancara, dan portofolio karya buku non fiksi yang telah mereka miliki.

Menurut Rektor Unusida Dr. Fatkul Anam, 3 dari 4 perwakilan Unusida itu masih berstatus mahasiswa dan yang satunya lagi merupakan alumni. “Sepertinya hanya Mega, Fia, dan Nuzula peserta yang masih berstatus mahasiswa S1 yang ikut ujian itu,” katnya.

Keikutsertaan mereka bertiga mengikuti ujian juga mendapat apresiasi dari Dr. Wahyu Hidayat Riyanto, salah satu asesor yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Malang. Secara pribadi ia menyatakan siap menerima dan menerbitkan karya-karya asesi dari Unusida.

Hal senada juga disampaikan oleh ketua panitia yang sekaligus menjabat sebagai ketua UNISMA Press Dr. Hayat. Pasalnya, asesi dari Unusida masih tergolong usia muda dan pernah berpretasi.

Reaktualisasi Mabadi Nashrillah, Agar Hari Raya Lebih Bermakna

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Drs. H. Khoifulloh, Wakil Rektor 2 Unusida

Kita patut bahkan wajib bersyukur atas banyak hal terutama suasana damai dan aman saat melaksanakan ibadah puasa hingga merayakan idul fitri tahun ini. Selama bulan Ramadan umat Islam terlihat bersemangat tinggi menyemarakkan bulan suci dengan beragam ibadah dengan tetap memperhatikan protkol kesehatan terkait pandemi. Semoga Allah SWT berkenan menerima semua amal ibadah kita terutama selama bulan Ramadan.

Fenomena di penghujung bulan Ramadan, kaum muslimin menyiapkan datangnya Idul Fitri. Idul Fitri di anggap sebagai hari suka cita, hari semarak siar Islam, hari silaturahmi dengan beragam bentuk ekspresi pendukungnya antara lain : baju baru, ragam kuliner, jajanan meja dan sebagainya. Kesan Gebyar, semarak, meriah, dan suka cita melekat pada perayaan Idul Fitri. Masjid, musholla, sarana umum, pusat belanja bahkan acara televisi juga medsos penuh dengan aksesoris hiasan symbol gebyar dan kesuka citaan Idul Fitri. Banyak kaum muslimin tidak memperbarui cat rumah kecuali menjelang Idul Fitri semua sekali lagi menunjukkan kesan gebyar, semarak, meriah dan suka cita.

Fenomena seperti ini membutuhkan dukungan finansial yang melahirkan budaya atau kebijakan THR bagi karyawan di instansi atau perusahaan. Termasuk yang juga menarik perhatian adalah tradisi mudik yang karena masih suasana pandemi, tahun ini harus dilakukan dengan banyak aturan pembatasan atau secara virtual.

Gebyar, semarak, meriah dan suka cita adalah ekspresi lahiriyah yang wajar bahkan ada pembenar dari ajaran Islam. Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar hari raya Idul Fitri di semarakkan dengan lantunan takbir, tahmid dan tasbih. Beliau juga memerintahkan agar seluruh umat Islam pria wanita bahkan yang haid, nifas, wanita pingitan untuk diajak hadir di lapangan atau halaman masjid lokasi sholat Id guna menambah syiar idul fitri.

Beliau juga mendorong dan mencontohkan silaturahmi dan saling memaafkan saat idul fitri. Aspek lahiriah ini harus diimbangi dan disempurnakan dengan aspek bathin dan nuansa rohani (Transenden) agar tidak salah arah dan lebih bermakna.

              Idul Fitri kalau kita maknai secara harfiah berarti kembali kepada fitrah, kesucian diri sebagai insan yang di ciptakan Allah dengan bentuk dan takaran yang paling baik (Ahsani Taqwim) dhohir dan bathin. Menurut Syeikh Mustofa Mas’ud Al-Haqqany, bahwa esensi tugas Nabi Muhammad menyampaikan risalah agama Islam adalah menjaga manusia yang lahir dalam keadaan fitrah agar kembali menghadap Allah SWT juga dalam keadaan fitrah. Jangan sampai terperosok menjadi golongan hina terendah (asfala safilin) akibat menuruti nafsu dan ajakan setan. Idul Fitri adalah momen kembalinya fitrah manusia sebagai manusia suci seperti saat dilahirkan (ka yaumin waladathu ummuhu). Pada titik ini maka sikap batin yang tepat adalah mempertebal rasa syukur ke hadlirat Allah SWT diiringi sikap hati mengagungkan dan mensucikan Allah SWT. Takbiran sebagai ekspresi lahiriah haruslah dibarengi dengan rasa syukur mendalam, mengagungkan dan mensucikan Allah SWT dengan sepenuh hati. Syukur atas anugrah Idul Fitri dibarengi komitmen untuk mempertahankannya.

Sementara gerakan silaturahmi dan saling memaafkan hingga muncul tradisi khas nusantara yakni halal bi halal dan mudik adalah sesuatu yang baik dan perlu dilestarikan dan ditingkatkan kualitas transendensinya. Dalil keutamaan silaturahmi dan saling memaafkan sudah popular baik dari Al-Qur’an maupun Hadist Nabi Muhammad SAW. Bentuk ekspresinya berupa mudik atau halal bi halal adalah kreasi cerdas ulama nusantara.

Agar makin bermakna silaturahmi perlu dibarengi dengan semangat nilai Mabadi Nasrilah yakni 3 pondasi meraih pertolongan Allah SWT. Gerakan yang dicetuskan oleh KH Abdul Wachid Hasyim saat menghadapi tekanan penjajah Jepang yang membekukan Jamiyah NU serta memenjarakan para Kyai termasuk Hadratusy Syeikh Hasyim Asyari. Gerakan Mabadi Nasrilah ini masih relevan bahkan penting agar silaturahmi tidak berhenti pada tegur sapa, basa-basi, berbagi resep kuliner dan bahas jajanan lebaran tapi juga menjadi solusi ditengah kondisi masyarakat, bangsa dan bahkan dunia yang dihimpit banyak masalah.

Mulai serangan Covid-19, serbuan budaya gadget dengan beragam muatan negatifnya seperti pornografi, game online, medsos yang tidak sehat dan lain-lain. Efek pandemic yang memukul dunia pendidikan, ekonomi dan sector lainnya adalah beberapa masalah nyata ditengah kita. Jangan sampai sukacita, semarak dan syiar Idul Fitri justru mendorong kita untuk abai.

Berikut ini tiga pondasi Mabadi Nasrilah. Pertama, Tazawaru Baduhum Bado saling mengunjungi bertemu fisik sebisa mungkin atau virtual karena kendala pandemi.

Kedua, Tawasau bil haq wa tawasau bishobri berbagi agenda berbagi inspirasi berbasis informasi yang benar dan dilakukan dengan kesabaran. Dalam setiap pertemuan silaturahmi lakukan dialog pembicaraan konstruktif. Hindari sebisa mungkin pembicaraan negatif antara lain : ujaran kebencian, berita hoax, cerita jorok dan ngelantur. Bukan hanya karena menghabiskan waktu tapi juga menghabiskan pahala ibadah dan menghalangi turunnya pertolongan Allah SWT untuk mengatasi beragam persoalan dan juga mencapai target cita-cita mulia. Termasuk didalamnya cita-cita mulia Unusida mencerdaskan SDM Indonesia berbasis nilai Ahlussunnah wal Jamaah.

              Ketiga, Taqarub Ilallah selalu menggerakkan hati mendekat kepada Allah SWT lewat dzikir, fikir, doa dan amal shaleh. Para Kiai kita selalu mengajak kita doa dan dzikir di sela pertemuan silaturahmi. Hal ini juga perlu kita tiru praktekkan dalam setiap kesempatan silaturahmi. Dengan demikian kemeriahan, sukacita dan syiar idul fitri benar-benar bermakna bahkan melahirkan solusi bagi persoalan yang ada serta menjadi jalan kesuksesan agenda dan cita-cita mulia kita.

             Taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima amal ibadah kita semua.

              Minal Aidzin wal Faizin kulla amin kunna wa antum bi khoir, Semoga Allah menjadikan kita golongan insan yang kembali fitri dan beruntung bahagia dunia akherat sepanjang tahun dalam keadaan terbaik.

              Amin Yaa ilaahal ‘alamin

              Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Mohon maaf lahir bathin.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Unusida Diharapkan jadi Solusi Kurangi Kemiskinan di Sidoarjo

Sebagai kampus baru, tidak menjadi halangan untuk tetap bisa bersinergi dan menjaga hubungan terhadap dinas kepemerintahan. Bahkan lembaga untuk bersama meningkatkan kualitas mahasiswa dan pendidikan khsususnya mahasiswa Univerditas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida).

Tujuan tersebut menjadi langkah awal Fakultas Ekonomi (FE) Unusida untuk melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Pemerintah daerah dan lembaga Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) di Kampus 2 Unusida Lingkar Timur, Rangkah Kidul, Sidoarjo.

“Saya mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran dari berbagai pihak atas kesepakatan perjanjian bersama ini,“ beber Dekan FE Unusida, Zulifah Chikmawati. Jumat, (19/3/2021).

Dekan FE Unusida juga menjelaskan bahwa, total mahasiswa di fakultasnya sebanyak 528. Persentasenya 70% adalah pekerja dan 30% merupakan mahasiswa murni atau bukan pekerja. Bagi mahasiswa yang murni dari 30% tersebut dididik pada pertengahan semester untuk menjadi mahasiswa.

“Ke depan, kita mempersiapakan mahasiswa dalam memberikan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Sidoarjo,” lugasnya.

Pihaknya juga sangat berharap, untuk bisa disupport program yang ada di Fakultas Ekonomi, dan mendukung penuh atas kegiatan dan program FE Unusida.

Pada kesempatan MoU kali ini, hadir pula Rektor Unusida, Fatkhul Anam, Sekda Sidoarjo, Ach Zaini, dan 3 Kepala Dinas di Pemkab Sidoarjo (Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Sosial, Dinas Penanaman Modal dan PTSP), Lazisnu Sidoarjo, dan Fatayat NU Sidoarjo.

Selain itu, Rektor Unusida juga menyampaikan, program kerjasama ini merupakan tindaklanjut MoU pihak Universitas dengan Bupati Sidoarjo, untuk serangkaian kerjasama dari dinas pemerintah dan lembaga NU hari ini memberikan dukungan luar biasa.

“Kita harus berjuang bersama, karena mahasiswa Unusida memiliki latar belakang yang berbeda-beda, bahkan menengah ke bawah,” beber Fatkhul Anam di depan tamu undangan.

Lebih jauh Sekda Ach Zaini menjelaskan, untuk terkait dengan MoU ini, sudah pernah dilakukan pada tahun 2019 dan ditindaklanjuti dengan Program Kerjasama (PKS).

Hal ini sebenarnya sudah tercover dalam Visi Misi Bupati yang kemaren sudah dipaparkan. Sehingga pelaksanaan program ini dilakukan tahun ini, dan masuk dalam 17 program pemerintah saat ini.

“Tanpa kerjasama Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) akan mengalami banyak hambatan, dengan program ini, harapan menjadi ujung tombak dalam pertumbuhan ekonomi, dan memiliki peluang besar dalam bidang ekonomi di Sidoarjo,” tegasnya.

Pengabdian perguruan untuk ke masyarakat melalui pendidikan yang didapat di bangku perkuliahan diharapkan bisa dirasakan masyarakat. Mari dikembangakan wirausaha baru di Sidoarjo, teman-teman mahasiswa dari basicnya perlu digali, dan adanya pengelompokkan minatnya.

“Dukungan di sekitar sudah bagus, mudah-mudahan ini tidak pertama dan terakhir, dan ditindaklanjuti,” sambung Sekda Sidoarjo itu. (radarbangsa.co.id)