Unusida Jalin Kerja Sama dengan DJP Jawa Timur 2

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau Perjanjian Kerja Sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan kurikulum merdeka belajar yang menitikberatkan untuk saling berkolaborasi antar Perguruan Tinggi dan Instansi-Instansi.

Kali ini, Unusida menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur 2. Perjanjian kerja sama tersebut dihadiri oleh Rektor Unusida, H Fatkul Anam, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jawa Timur 2, Agustin Vita Avantin di Kampus Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Selasa (21/06/2022).

Rektor Unusida, H Fatkul Anam mengatakan, kerja sama ini merupakan upaya untuk semakin memperkuat dalam mewujudkan bidang inklusi kesadaran pajak. Hal ini sebagai bukti keikutsertaan dan peran Unusida dalam pembangunan nasional untuk memperkuat ekonomi bangsa.

“Melalui kerja sama ini dapat seperti ini dapat memberi fasilitas bagi mahasiswa untuk menambah pembelajaran dan pengalaman di bidang perpajakan,” ujar ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Timur tersebut.

Ia menjelaskan akan menyambut MoU ini dengan tindak lanjut melalui program yang akan melibatkan mahasiswa serta masyarakat. Ia menyebut bahwa akan mengemas program ke depan dengan maksimal. Seperti melalui sosialisasi kesadaran pajak, mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai program Halal Center dalam mendampingi di UMKM Sidoarjo akan kesadaran untuk membayar pajar, serta melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang juga akan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Tahun ini ada 450 mahasiswa Unusida yang akan diterjunkan ke masyarakat untuk menjalankan program KKN. Saya rasa ini merupakan momen yang pas untuk dapat dibekali tentang perpajakan ssbelum turun ke lapangan,” jelasnya.

Tak hanya itu, tindak lanjut MoU ini juga dapat berupa FGD Inklusi Kesadaran Pajak, Pajak Goes to Campus atau Pajak Goes to UMKM yang banyak melibatkan mahasiswa.

“Saat ini Unusida memiliki pusat informasi dan belajar pajak di kampus. Hal tersebut guna membantu mengenalkan pajak terhadap seluruh civitas akademika serta masyarakat di sekitar kampus,” ungkapnya.

Fatkul Anam juga berharap melalui kerja sama ini, program praktisi mengajar dengan menghadirkan dosen tamu dari DJP Jawa Timur 2 untuk memberikan kefahaman tentang mata kuliah perpajakan, dalam 1 atau 2 semester dapat dilaksanakan di Unusida.

“Semoga melalui kerja sama ini dapat mendukung bidang penelitian bersama yang perlu dikembangkan antar kedua belah pihak, untuk menemukan solusi bagi permasalahan di masyarakat.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jawa Timur 2, Agustin Vita Avantin menyampaikan bahwa pihaknya juga berusaha dalam membangun tagcenter untuk menggaungkan kesadaran pajak melalui bidang pendidikan.

Ia menjelaskan bahwa pajak merupakan pondasi dalam membangun kemandirian bangsa. Karena pajak yang kita bayarkan adalah untuk kepentingan bersama dalam pembangunan bangsa.

“Kami sangat berharap dengan dunia pendidikan, melalui kampus-kampus untuk dapat mengajak dan membangun kesadaran terhadap mahasiswa. Semoga dapat bermunculan para generasi yang faham dan patuh tentang pajak untuk kemudian disebarluaskan di masyarakat,” pungkasnya. (MY)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Himaprodi Teknik Informatika Unusida Gelar Kompetisi E-Sport se Kabupaten Sidoarjo

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Saat ini, semakin banyak kompetisi E-Sport yang menarik perhatian masyarakat, khususnya kaum milenial. Geliat E-Sport juga mulai mewarnai kompetisi di dunia game online yang mulai melebarka sayapnya untuk mencakup di berbagai sektor kehidupan, begitu juga di sektor pendidikan dari tingkat pertama hingga kalangan mahasiswa dari Perguruan Tinggi.

Seperti di wilayah Kabupaten Sidoarjo, E-Sport Indonesia Cabang Sidoarjo (ESI Sidoarjo) berkolaborasi dengan Himpunan mahasiswa Universitas (Hima) Teknik Informatika Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) bersama menyelenggarakan kompetisi yang bertajuk Unusida E-Sport Competition (UEC). Kompetisi tersebut dipusatkan di Kampus Unusida, Lingkar Timur, Sidoarjo, Minggu (18/06/2022).

Ketua harian ESI Cabang Sidoarjo, Arda Surya Editya, S.Pd., MT menyampaikan, kompetesi E Sport ini merupakan yang kegiatan terbesar di sidoarjo dengan mendapat antusias peserta yang sangat luar biasa. melebihi kuota.

“Kami sangat berterima kasih mahasiswa Hima Teknik Informatika Unusida yang menggelar turnamen hingga melebihi kuota yang sudah ditentukan. Semoga dengan turnamen ini dapat mengenalkan wadah E-Sport indonesia kepada seluruh komunitas gamer di wilayah Sidoarjo”, ungkapnya.

Lebih lanjut Arda menjelaskan bahwa ESI adalah organisasi resmi yang berbadan hukum yang mewadahi para penggemar game online. Selain sebagai wadah para gamer, ESI Sidoarjo juga bergerak sebagai penjaringan atlet berprestasi.

“Fokus utama ESI, yakni mencetak atlet gamer yang mampu memberikan prestasi di bidang yang sesuai dengan talenta yang dimiliki,” jelasnya.

Ali maskuri S.Pd., M.Pdi., Wakil Rektor 3 Unusida bidang kemahasiswaan turut menekankan mahasiswa unusida harus mampu mengikuti perkembangan teknologi yang menjadi tren di masyarakat. Selain digital marketing, bermain E-Sport juga dapat ditekuni untuk meraih prestasi. E-Sport ini termasuk olahraga yang minim dengan cedera fisik.

“Mahasiswa unusida mampu mengikuti perkembangan jaman. E-Sport merupakan media komunikasi baru dalam berjejaring sesuai hobi dalam bermain game, dengan tidak meninggalkan ajaran ahlussunnah wal jama’ah An Nadhliyah”, ujar pembina Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Unusida tersebut.

Sementara itu, Ketua Hima Teknik Informatika Unusida, Shofiyulloh, mengungkapkan bahwa Unusida E-Sport Competetion ini bertujuan sebagai media promosi kampus Unusida kepada gamer di wilayah Sidoarjo.

“Unusida hadir sebagai pelopor game E-Sport yang bisa menaungi mahasiswa yang memiliki hobi game. Hal tersebut yang coba kita kembangkan agar dapat berpotensi jadi atlet berprestasi. Selain itu, melalui E-Sport ini juga dapat meningkatkan peran dalam syiar Ahlussunnah wal Jama’ah yang terus mengikuti perkembangan era digitalisasi”, jelasnya.

Unusida E-Sport Competetion berjalan selama 10 jam dengan sejak di buka tadi pagi pukul 08:00 WIB. Terdapat tiga team berhasil menyisihkan seluruhkan peserta dan menjadi pemenang dalam event kali ini. Tiga team tersebut yaitu, RDR Eternity (Juara 1), Prince Leolin (Juara 2), dan Yoyok Pemili (Juara 3).

Unusida E-sport Competition ini juga turut didukung oleh Lintang Songo Foundation (LSF), Dewan Pemuda Sidoarjo (DPS), Kiprah.id, XL & Axis dan Parastar.(MY)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][thim-multiple-images image=”16315,16314,16313,16312,16311,16310″ column=”3″][/vc_column][/vc_row]

Nur Afia, Wakil Unusida dalam Ajang Pilmapres 2022

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Nur Afia, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) agakatan 2019 terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Utama. Hal tersebut dipastikan setelah ia mendapatkan nilai tertinggi dalam Final Penganugerahan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Universitas, Senin (20/06/2022).

Fia pun akan mewakili Unusida dalam ajang Pilmapres yang dilaksanakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2022.

“Alhamdulillah proses seleksi dari tingkat Program Studi dan Fakultas telah saya lalui dengan baik, dan hari ini saya terpilih menjadi Mawapres Utama Unusida tahun ini. Ini adalah sebuah kebanggan tersendiri karena dapat mewakili kampus tercinta pada ajang bergengsi seperti Pilmapres ini,” katanya.

Fia merupakan mahasiswa yang cukup menonjol dalam hal prestasi akdemik. Diantara capaian unggulannya yaitu, 4 publikasi internasional terindeks scopus, 7 buku internasional, 18 HKI (Hak Kekayaan Intelektual), 3 buku nasional, serta 1 pengabdian masyarakat.

Aggota International Technology and Engineering Educators Association (ITEEA) (sebuah organisasi Pendidik Internasional) tersebut, mengatakan bahwa motivasi terbesarnya adalah kedua orang tua. Oleh karena itu, ia bertekad ingin membanggakan kedua orang tua dengan meraih prestasi setinggi-tingginya

“Disaat peluang untuk berprestasi ada didepan mata sebisa mungkin akan saya ambil, karena tidak semua kesempatan akan datang dua kali,” tandasnya.

Fia menyampaikan bahwa dirinya akan memaksimalkan kesempatan yang ada. Selanjutnya, ia akan menyiapkan diri dengan memperkuat isi, esensi, serta kematangan dari gagasan kreatif yang akan dibawa. Ia bertekad untuk dapat memberikan yang terbaik saat menjalani seleksi Pilmapres tingkat LLDIKTI wilayah 7 Jawa Timur nantinya.

“Saya akan menyiapkan diri, mental, dan tenaga agar lebih siap kedepannya. Serta terus berlatih bahasa inggris agar skill bahasa inggris saya lebih optimal lagi,” ujar Sekretaris Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Unggul tersebut.

Sementara itu, finalis nasional Mawapres tahun 2021, Mega Firdaus menyatakan akan selalu mendukung dan membantu untuk menyiapkan segala sesuatunya, mulai tahap pendaftaran hingga proses seleksi.

Mega yang menempati 15 besar Mawapres nasional pada tahun 2021 tersebut, berharap agar Mawapres Unusida dapat menampilkan yang terbaik sehingga dapat mempertahankan prestasi tahun lalu. Ia mengajak seluruh mahasiswa Unusida agar selalu membantu dukungan dan doanya.

“Semoga melalui ajang Pilmapres ini, mahasiswa NU dapat kembali meraih prestasi yang lebih baik lagi,” harapnya. (MY)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][thim-multiple-images image=”16320,16321,16319″ column=”3″][/vc_column][/vc_row]

BEM FT Unusida Lolos Pendanaan PPK Ormawa 2022

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Kali ini, tim yang terdiri dari 10 mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Industri, Teknik Lingkungan, dan Teknik Kimia tersebut kembali lolos pendanaan dalam Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) yang digelar oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) tahun 2022.

Prestasi tersebut diperoleh setelah mengusung tema ‘Desa Maritim’ dalam program meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah pesisir Sidoarjo. Program yang diusung berjudul ‘Pemanfaatan Teknologi Membran Reverse Osmosis (RO) Untuk Pengolahan Air Bersih Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Laut Menjadi Olahan Pangan Di Kampung Nelayan, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo’.

Ketua tim, Bagus Irwanto, mengatakan bahwa 6 bulan kedepan, ia dan tim akan melaksanakan program untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di daerah pesisir.

“Selama ini masyarakat di desa nelayan tersebut menggunakan air payau/asin yang bersumber dari laut untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk minum dan mandi. Untuk menjangkau air bersih, masyarakat harus menempuh jarak yang lumayan jauh untuk membeli air PDAM setempat,” ujarnya, Selasa (21/06/2022).

Mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan angkatan 2019 tersebut menjelaskan bahwa ia akan memaksimalkan dana yang diperoleh untuk menerapkan sebuah alat yang berfungsi untuk memfilter air payau/asin menjadi air tawar yang layak digunakan untuk keperluan sehari-hari. Alat tersebut akan diterapkan di pusat desa sehingga dapat menjangkau seluruh rumah.

Ia dan tim akan melakukan pelatihan dan pendampingan dalam menerapkan teknologi membran reverse osmosis tersebut, sehingga masyarakat desa dapat mengoperasikan secara mandiri nantinya. menjadikan air asin menjadi tawar yang layak konsumsi. Ia juga akan menjalin kerja sama dengan kementerian dan komunitas masyarakat terkait.

“Kami akan menghibahkan alat membran yang akan diterapkan di pusat desa sehingga manfaatnya oleh seluruh masyarakat di desa Nelayan. Sehingga kedepan masyarakat tidak lagi bergantung air bersih dari pemerintah, tetapi bisa mengolah air tanah yg ada di daerahnya menjadi air bersih secara mandiri melalui alat yang kita hibahkan,” ungkap Anggota Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) Sidoarjo.

Tak hanya itu, bagus menambahkan, bahwa melalui pengolahan air bersih tersebut, timnya juga akan memberikan pelatihan kepada istri-istri nelayan untuk mengolah hasil tangkapan laut menjadi produk olahan pangan, seperti kerupuk ikan.

Ia berharap bahwa luaran program ini nanti dapat terbentuk UMKM pengolahan hasil laut di desa nelayan. Dengan begitu, keluarga nelayan dapat memiliki penghasilan tambahan sehingga tidak hanya menjual hasil lautnya secara mentah.

“Semoga dengan program ini nantinya dapat mengangkat taraf hidup masyarakat di daerah pesisir Sidoarjo yang selama ini belum terfasilitasi dengan baik. Serta dapat mengundang perhatian pemerintah terhadap masyarakat pesisir,” harapnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing, Zahrotul Azizah menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung langkah mahasiswa Fakultas Teknik Unusida yang dapat menerapkan hasil belajarnya dengan melakukan pengabdian di masyarakat.

Dosen Teknik Kimia tersebut sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswanya dalam memperhatikan permasalahan di masyarakat. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mitra yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada mahasiswa untuk menerapkan hasil penelitiannya.

“Saat ini mahasiswa juga harus dapat menerapkan hasil studinya di masyarakat sehingga dapat dirasakan manfaatnya,” pungkasnya. (MY)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][thim-multiple-images image=”16299,16298″ column=”2″][/vc_column][/vc_row]

Alur Pembayaran SPP Mahasiswa UNUSIDA

Alur Pembayaran SPP Mahasiswa UNUSIDA

Perempuan Pesisir – Rainh De Jepara

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Badruzzaman, Ketua Badan Kemaritiman PCNU Sidoarjo

Waktu di sekolah dasar, pernakah mendapat tugas menggambar pantai Dan lautan dengan nelayannya?

Biasanya ( paling tidak saya sendiri) gambaran kehidupan nelayan kerap diasumsikan sebagai laki-laki, seakan-akan nelayan adalah pekerjaan yang dikhususkan untuk laki-laki saja. Padahal, kenyataannya tidak demikian.

Menurut FAO – Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, perempuan merupakan satu dari dua pekerja di sektor makanan laut di seluruh dunia. Perempuan mendominasi kegiatan pasca panen seperti pengolahan dan pemasaran ikan. Di Indonesia sendiri, 50 persen perempuan terlibat sebagai nelayan dan/atau pekerjaan di sektor perikanan lainnya.

Besar sekali, Kontribusi perempuan di sector perikanan bukan? Tapi labelling atau stereotype , “Nelayan” Ada lah laki laki.

Perempuan umumnya hanya dipandang sebagai istri nelayan, atau terlibat dalam kegiatan menangkap ikan sebagai bagian dari tugas rumah tangga mereka, tanpa dibayar.

Akibatnya, laki-laki cenderung terlibat dalam kegiatan rantai nilai kelas atas seperti penangkapan ikan, pengangkutan, distribusi dan perdagangan perantara, sementara perempuan memegang peran dalam rantai nilai kelas bawah, seperti penilaian, pemilahan, dan penjualan ikan di pasar.

Tanpa rekognisi atas status mereka sebagai “nelayan, pembudidaya, petani ” perempuan, tidak memiliki hak hukum dan kesulitan mendapatkan dukungan dari pemerintah.

Absennya pengakuan bagi perempuan sebagai salah satu pemain utama di sektor perikanan menciptakan kesenjangan bagi kaum perempuan dalam berpartisipasi dan mengakses peluang ekonomi.

Kegagalan untuk mengakui peran perempuan di “blue economy” Ato sektor perikanan ini tidak hanya menghalangi perempuan untuk mengakses atau memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat perlindungan sosial yang ditawarkan oleh pemerintah , tetapi juga menghambat kontribusi penting perempuan terkait ketahanan pangan dan mata pencaharian, pemulihan global dari krisis pasca pandemi covid ini, serta partisipasi perempuan dalam menjaga ekosistem kemaritiman itu sendiri.

Pengakuan Dan pelibatan perempuan dalam “blue economy – pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut” Adalah “rekognisi” Dimana 1. Perempuan adalah actor utama nya, 2. Kontribusi partisipasi perempuan mempercepat pengentasan kemiskinan, 3. Partisipasi perempuan meningkatkan kapasitas pengelolaan ekosistem kemaritiman yg berkelanjutan.

Selamat Hari Kartini!!!

Di jepara, 3 abad sebelum Kartini lahir, Ada sosok perempuan hebat, yang “viral” disebut dengan nama ratu kalinyamat.

Pada buku Suma Oriental yang ditulis oleh penulis asal Portugis, Tome Pires, dijelaskan jika Jepara baru dikenal pada abad ke-15 atau sekitar 1470 masehi.

Jepara dikenal sebagai kawasan bandar perdagangan kecil di bawah pemeritahan Kerajaan Demak yang dihuni sekitar 100 orang dan dipimpin Aryo Timur.

Ratu Kalinyamat dinobatkan menduduki puncak tahta pada 10 April 1549, bertepatan dengan candra sengkala Trus (Karya Titaning Bumi).

Ratu Kalinyamat merupakan keturunan Brawijaya V, raja terakhir Majapahit dari Raden Patah (Raja Demak pertama). Ayahnya sang Sultan Trenggana, adalah anak dari Raden Patah yang juga Sultan Demak III (1505-1521).

Di masa Ratu Kalinyamat, Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat dan mashur. Bahkan, Ratu Kalinyamat berhasil membangun kedaulatan keamanan dan mampu membangun aliansi strategis untuk mengatasi ancaman kolonial. Supremasi peradaban maritim pasca majapahit diwujudkan oleh nya.

Sejarah mencatat, pada tahun 1550 Kalinyamat mengirim 4.000 tentara Jepara dalam 40 kapal memenuhi permintaan Sultan Johor untuk membebaskan Malaka dari kekuasaan bangsa Eropa itu. Kalinyamat tak pernah jera meski serangan pertama itu belum mampu mengusir Portugis dari bumi Nusantara.

Pada tahun 1565 ia kembali mengirim pasukannya, memenuhi permintaan orang-orang Hitu di Ambon untuk menghadapi gangguan bangsa Portugis dan kaum Hative.

Kendati dua kali mengalami kekalahan, Ratu Kalinyamat telah menunjukkan bahwa dirinya seorang wanita yang gagah berani. Bahkan Portugis mencatatnya sebagai rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de kranige Dame, yang berarti “Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani”.

Selamat hari Kartini!!!

Membaca dari Jepara kita wujudkan ” Poros maritim Dunia”,

* disarikan dari berbagai sumber.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Wisuda ke-5, Ini Pesan Rektor Unusida

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar prosesi Wisuda atau Rapat Senat Terbuka ke 5 di Fave Hotel Sidoarjo pada Sabtu (26/03/2022) pagi. Wisuda kali ini diikuti sebanyak 45 wisudawan/wisudawati dari 3 Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Keguruan dan Ilmu Komputer (FKIP) dan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom).

Turut mendampingi,Ketua BPP Unusida, Arly Fauzi, Wakil Rektor 1, Hadi Ismanto,S.Hi.,M.Pd, Wakil Rektor 2, Drs H. Khoifulloh, M.Pd, serta Dekan FE, Muhafidhah Novie, S.E.,M.M., Dekan FKIP, Nurul Aini M.Pd, Dekan Filkom Sonhaji Arif, M.Sn, dan Dekan FT, Lukman Hakim, M. T, serta wali mahasiswa yang hadir.

”Perlu diketahui bersama, Wisuda tahun ini akan diselenggarakan sebanyak 2 kali, yaitu pada bulan Maret dan juga September,” Ujar Fatkul Anam saat menyampaikan sambutanya.

Fatkul Anam menyampaikan bahwa perguruan tinggi bukanlah akhir sebuah perjalanan studi/belajar. Dalam pandangan islam, belajar adalah misi sepanjang hayat, jadi selama nyawa masih melekat serta nafas belum tersendat tidak ada garis finish dalam menimba sebanyak-banyak ilmu Allah SWT. Ilmu yang kita dapatkan di perguruan tinggi hanya sedikit dari ilmu Allah SWT yang tidak bertepi dan terbatas.

“Ilmu serta pelajaran di bangku kuliah adalah modal dasar dalam melanjutkan belajar di dalam masyarakat. Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat strata 1 ini, kalian akan memasuki dunia nyata yang merupakan kelas-kelas tanpa dinding, kampus-kampus tanpa pagar, serta berada dalam laboratorium kehidupan. Dengan begitu, kalian harus tetap belajar banyak hal apa yang belum diajarkan selama kuliah,” tutur Rektor Unusida.

Ia mengatakan bahwa tantangan dulu sangat berbeda dengan tantangan generasi milenial saat ini. Oleh karena itu, alumni Unusida harus selalu mengembangkan kemampuan dalam beradaptasi dengan baik dengan selalu belajar tanpa henti.

Belajar dalam artian tidak hanya membaca teks dalam buku, tapi yang belajar lebih penting adalah dengan membaca realita hidupan di hadapan kita. Untuk itu, diperlukan keluhuran budi, kemuliaan watak, dan kesucian hati dengan selalu mengedepankan sifat rendah hati dan tawaddu’ agar dapat menerima masukan dari banyak sumber pembelajaran.

“Jika dulu tantangan saya adalah kemiskinan informasi, sehingga tugasnya harus pandai mencari banyak informasi. Sedangkan tantangan di era milenial saat ini adalah banjir informasi, sehingga tugasnya adalah bijak dalam memilih dan memilah sumber informasi,” tandasnya.

Lebih lanjut, Fatkul Anam berpesan agar menjadi alumni yang bermanfaat dan berintegritas untuk bersaing di era global ini. Sebagai alumni Unusida, harus siap menjadi promotor pengembangan kampus di tengah masyarakat.

Karir seorang sarjana harus memiliki progress bekerja dengan baik, lebih kreatif, inovatif dan produktif. Begitupun bagi alumni Unusida yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan tingkat Magister ataupun Doktor. Sejauh ini tidak sedikit alumni Unusida yang melanjutkan studi di perguruan tinggi ternama. Hal ini tentunya menjadi bukti bahwa kualitas alumni PTNU tidak dapat dipandang sebelah mata.

“Jangan cepat berpuas diri, karena masih banyak generasi muda yang kurang beruntung untuk dapat merasakan pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Satu tahapan dalam hidup kalian sudah diselesaikan, masih terdapat tahapan lain yang sudah menunggu untuk ditunaikan. Saya yakin dengan dibungkus dengan niat yang lurus serta dibingkai dengan pengabdian, semua yang menjadi cita-cita akan dipermudahkan oleh Allah swt,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Fatkul Anam juga memberikan penghargaan dan apreasiasi terhadap kerja keras seluruh civitas akademika yang memiliki spirit yang sangat kuat dalam membangun Unusida sehingga menghasilkan banyak capaian dan prestasi. Diantaranya menjadikan Unusida sebagai Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) terbaik berbadan hukum PBNU.

Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi para mahasiswa yang selama ini kreatif dan inovatif dalam memulai era baru kegiatan kemahasiswaan yang lebih berbasis akademik dan berorientasi pada prestasi. Saat ini mahasiswa Unusida sudah mampu berprestasi secara regional, nasional, hingga intenasional.

Ia mengungkapkan bahwa Unusida sebagai PTNU memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang lebih cepat. Potensi terbesar itu berupa spririt Ahlussunnah wal jamaah, yang selalu hadir dalam setiap langkah kegiatan Unusida, inilah spirit yang di presentasikan dalam rumusan visi pengembangan Unusida.

“Di usia yang baru berjalan 8 tahun saat ini, akan tetapi bukan menjadi alasan untuk bersantai dan tidak berpretasi, unusida memiliki potensi yang luar biasa untuk berlari. Dengan rasa bersyukur dan bahagia yang mendalam, saya atas nama Keluarga Besar Civitas Akademika Unusida saya sampaikan selamat, semoga wisudawan/wati menjadi anak yang sholih/sholihah, berbakti kepada orang tua serta berguna bagi agama nusa dan bangsa,” pungkasnya.

Tampak hadir dalam prosesi wisuda tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Dr. Tirto Adi M.Pd, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin, Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo, KHR Abd Salam Mujib, Ketua (PC) Muslimat NU Sidoarjo, Dra. Hj. Ainun Jariyah serta beberapa tokoh Ulama dan Umaro di Sidoarjo.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Tingkatkan Konektifitas Antar Lembaga, Tim Halal UNUSIDA dan IAIN Ponorogo Berkunjung ke UIN Sunan Ampel Surabaya

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Sidoarjo,
Tim Halal Center Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo melakukan kunjungan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) pada Senin (21/03/2022).

Kunjungan ini disambut langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UINSA Surabaya, Dr. Muhid, M.Ag., di Ruang Meeting Rektor Lt. 2 Gedung Twin Towers A UINSA Surabaya. Dalam kunjungan ini, dengan didampingi langsung Ketua UINSA Halal Center (UHC), Dr. Lilik Hamidah, S.Ag, M.Si., beserta tim.

Sementara itu, UNUSIDA diwakili oleh Ketua Halal Center, Muhafidhah Novie, S.E., M.M., serta Dr. H. Moh. Munir, dari Tim Halal Center IAIN Ponorogo beserta tim.

Muhid dalam sambutan pengarahannya menjelaskan, bahwa kunjungan ini diharapkan dapat menjadi sarana sharing program antar lembaga. Sehingga kekurangan dan kelebihan dari masing-masing lembaga dapat saling melengkapi. Hingga saat ini, UHC terus berupaya meningkatkan sinergitas dan konektifitas dengan lembaga dan atau stakeholder terkait.

“Mudah-mudahan pertemuan pagi hari ini memberikan manfaat bagi lembaga kita. Karena di era saat ini kita tidak bisa maju sendirian. Karena tidak mungkin kita ini berdiri sendiri semuanya bisa maju lantaran tangan kita sendiri. Oleh karena itu, membangun jaringan, membangun kerjasama, itu menjadi sesuatu yang penting,” ujar Dr. Muhid.

Sementara itu, Dr. H. Moh. Munir, mewakili Tim Halal Center IAIN Ponorogo menegaskan tujuan kunjungan ini sebagai bentuk belajar seiring dengan kebijakan Kementerian Agama terkait pembentukan Halal Center di kampus.

“Kami sangat berharap mendapatkan pencerahan-pencerahan. Mendapatkan bimbingan dari UINSA Surabaya, sehingga kami di Ponorogo bisa menindaklanjuti program pemerintah terkait dengan sertifikasi halal,” imbuh Dr. Munir.

Hal senada juga disampaikan Muhafidhah Novie, S.E., M.M., Ketua Halal Center UNUSIDA. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bentuk sinergi antar perguruan tinggi dalam membentuk ekosistem halal di Indonesia. Hal itu penting, menurut Muhafidhah Novie, S.E., M.M., untuk meningkatkan standarisasi produk.

“Banyak sekali mungkin pertanyaan-pertanyaan yang kami bawa. Apa saja yang harus kita siapkan? InsyaAllah untuk SDM memback-up artinya berapa yang dibutuhkan, kami siap. Tetapi kami belum tahu, apa yang harus kami lakukan? Intinya disitu,” jelas Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Unusida tersebut.

Dr. Lilik dalam kesempatan ini menyampaikan paparan singkat terkait pengalaman selama memimpin UHC. Dr. Lilik menceritakan, bahwa UINSA merupakan satu dari tujuh PTKIN yang terpilih untuk program sertifikasi halal pada akhir 2021. Ia juga menyampaikan saran dan masukan bagi Halal Center di masing-masing lembaga sebagaimana yang telah dilakukan UHC.

“Saat itu, program itu memang program luar biasa. Karena akhir tahun dan harus selesai pertengahan Desember,” ungkapnya.

Melalui UHC inilah, UINSA berupaya melaksanakan sosialisasi dan edukasi Jaminan Produk Halal, Pendirian Lembaga Pemeriksa Halal, Penyiapan SDM di bidang halal, Pengembangan riset di bidang halal, dan sebagainya.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Wakil Bupati Sidoarjo Apresiasi UKM Pramuka Khatulistiwa Unusida

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Sidoarjo mengapresiasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Khatulistiwa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) saat membuka Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Jenggala 204, Sabtu (19/03/2022) di Gedung Kampus 2 Unusida. Ia menjelaskan tentang pentingnya peran aktif mahasiswa calon tenaga pendidik dalam upaya menyiapkan pembina pramuka yang berkualitas di wilayah Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Sidoarjo.

Kursus kali ini merupakan hasil kerja sama Unusida dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang (PUSDIKLATCAB) Gerakan Pramuka Sidoarjo. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 6 hari secara berkala dalam kurun waktu 2 minggu, yaitu 18-20 Maret 2022 di Kampus 2 Unusida, kemudian berlanjut pada 25-27 Maret 2022 di Villa Asia Jaya, Trawas, Mojokerto. Adapun jumlah peserta yang mengikuti KMD kali ini berjumlah 130 mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

“KMD ini juga sebagai wahana kerjasama aktif produktif antara Kwarcab Gerakan Pramuka Sidoarjo dan Unusida sebagai upaya peningkatan kualitas pembina pramuka. Sudah seharusnya sebagai calon tenaga pendidik juga mahir dalam meningkatkan karakter peserta didik yang diajarkan melalui kegiatan pramuka,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Sidoarjo mengatakan bahwa tantangan adanya Pramuka di perguruan tinggi saat ini adalah dengan mampu eksis dalam berkegiatan serta pengembangan Gerakan Pramuka ke arah yang lebih baik. Satya Darma Pramuka yang dijadikan pedoman bagi anggota Pramuka diselaraskan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Hal tersebut menarik untuk kita pahami dan kita sadari sebagai Pramuka yang berada pada perguruan tinggi dan masih aktif dalam berkegiatan. Bagaimana keduanya dapat bersinergi dengan baik dengan kampus dengan pergaulan dan perkembangan di tengah masyarakat saat ini,” terangnya.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sidoarjo tersebut menjelaskan bahwa mahasiswa yang merupakan tenaga pemikir, penganalisa, dan penalar dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berinovasi dengan proses pengembangan pramuka nantinya.

“KMD ini adalah sebuah motivasi bagi seluruh peserta agar lebih bersemangat menjadi pembina pramuka. Sehingga dapat mencetak karakter generasi masa depan bangsa ini menjadi pemimpin-pemimpin yang bisa diandalkan, terutama dalam kampus Unusida ini,” tandasnya.

Subandi berharap agar hasil kegiatan ini dapat menjadi bekal berupa pengetahuan, keahlian, serta kemampuan bagi setiap pembina. Adanya partisipasi aktif pembina pramuka tentu dapat mendorong peningkatan pendidikan karakter bagi peserta didik di setiap gugus depan.

“Semoga seluruh peserta dapat menerapkan ilmu dan pengalamannya sehingga memberikan manfaat dan peningkatan bagi masa depan peserta kelak di kemudian hari,” harapnya.

Turut hadir, Rektor Unusida, Drs. H. Fatkul Anam M.Si, Kabiro Kemahasiswaan Unusida, Ali Masykuri, serta pembina dari Kwarcab Gerakan Pramuka Sidoarjo.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

SMK Islam Krembung Jalin Kerja Sama Dengan Unusida: Siap Bekerja, Melanjutkan Kuliah, dan Wirausaha

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam, Rejeni, Krembung, Sidoarjo menjalin kerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida). Kerja sama ini merupakan upaya mewujudkan lulusan SMK yang siap Bekerja, Melanjutkan Kuliah, dan juga Wirausaha (BMW), di Aula SMK Islam, Rejeni, Krembung, Rabu (09/03/2022).

“Kerja sama ini merupakan bentuk sinergitas antara sekolah di bawah naungan LP Ma’arif NU dengan perguruan tinggi di lingkup Nahdlatul Ulama. Tentunya hal ini juga untuk mengawal pendidikan bagi generasi muda NU,” ujar Kepala Sekolah SMK Islam Rejeni, Krembung, Rudi Hariyanto dalam kegiatan kerja sama yang bertajuk motivasi dan bimbingan karir menuju alumni berkualitas.

Rudi menyampaikan bahwa tiga pilihan tersebut harus mulai direncanakan dengan baik sejak dini. Meskipun mayoritas lulusan SMK ingin bekerja, ia menyarankan agar lulusan SMK juga dapat melanjutkan studi di perguruan tinggi. Menurutnya, kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi hanya sebagian orang yang mendapatkannya.

“Meskipun bekerja, tetaplah melanjutkan belajar dimanapun itu, karena Allah akan mengangkat derajat orang yang mencari ilmu,” tandasnya.

Ia sangat menyambut baik kehadiran mahasiswa untuk mengenalkan perguruan tinggi NU bagi para siswa/i SMK. Pentingnya menata hati serta mengisi ulang semangat dalam menghadapi tantangan masa depan.

“Pentingnya motivasi bagi lulusan SMK sebelum menghadapi ujian serta nantinya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Para calon mahasiswa juga harus mengetahui prestasi perguruan tinggi NU yang juga tidak kalah dengan perguruan tinggi lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unusida, Achmad Wahyudi sangat mengapresiasi adaya program sekolah ma’arif yang memfasilitasi dan memperhatikan alumni agar dapat berkembang setelah lulus sekolah. Hal ini merupakan bukti kualitas sekolah NU yang tidak perlu diragukan lagi.

Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Krembung ini, menjelaskan bahwa pihaknya akan mendukung agar program seperti ini dapat juga diterapkan di sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU di seluruh Sidoarjo dalam mengenalkan kampus Unusida.

“Unusida sangat siap dan terbuka untuk masyarakat nahdliyin untuk dapat merasakan studi di perguruan tinggi. Sudah sepatutnya dan sewajarnya agar Unusida menjadi rujukan pagi setiap orang tua dalam memilih kampus untuk anaknya,” pungkasnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]